BEST OFFER EVER

Fee Buy-Sell: 0,15%-0,25% sampai dengan 0,08%-0,18% minimum deposit 10 JUTA RUPIAH

20150902

Market Outlook

ADRO: Efficiency is not the problem

1H15 results: Still struggling

PT Adaro Energy Tbk (ADRO) membukukan pendapatan USD1.4bn pada 1H15,
menurun 17,4% dari tahun lalu. Meskipun ADRO berhasil melakukan efisiensi
dengan penurunan cost of revenue 12,8% (YoY), tetapi permintaan yang lemah
membuat laba kotor turun 30,8% (YoY) ke USD299mn. Margin laba kotor turun
4,2% (YoY) menjadi 21,4%. ADRO mencatat other expenses di 1H15 vs. other
income di 1H14 karena ada keuntungan dari penjualan investasi pada tahun 2014.
Laba bersih turun 28,9% menjadi USD119.2mn.

Efficiency amidst sluggish demand

ADRO telah merevisi pedoman produksi 2015 dari 56-58 MT menjadi 54-56 MT
karena kondisi pasar yang penuh tantangan. Pendapatan ADRO turun 17,4% YoY
di 1H15 karena pelemahan 6% volume penjualan YoY menjadi 26,6 MT dan juga
pelemahan 13% YoY ASP. Produksi ADRO di 2Q15 adalah 12,72 MT dan
menjadikan 1H15 menjadi 25,9 MT atau -7% YoY. Kondisi ini menunjukkan kepada
kita bahwa permintaan batubara masih lamban ditambah dengan pasokan yang
berlimpah membuat harga batubara masih di bawah tekanan. Menurut ADRO,
1H15 cash cost batubara ADRO (tidak termasuk royalti) turun 8% menjadi
USD29.15 per ton, di bawah guidance di USD31-33 per ton.

Economic slowdown dragging on coal outlook

Menurut ADRO, depresiasi mata uang dan pelemahan harga fuel membuat shortterm
cost menurun bagi produsen batubara. Biaya yang lebih rendah
memungkinkan produsen batubara utama untuk mempertahankan produksi dan
menyebabkan c.17% pelemahan harga global Batubara Newcastle di 1H15. Kami
berpikir bahwa pasokan batubara yang melimpah dan tanpa dukungan dari sisi
permintaan masih akan menghantui prospek batubara.
























Local flashes

BBCA: Roda ekonomi berjalan pelan, BCA menunda akuisisi. Hasrat Bank Central Asia (BCA) menambah anak usaha tidak bakal terwujud di tahun ini. Setelah lama menimbang, BCA bertekad bulat menunda rencana akuisisi bank hingga tahun depan. Keputusan ini lebih cepat dari rencana awal BCA yang tadinya akan memutuskan kepastian akuisisi di September 2015. Kondisi ekonomi Tanah Air yang tumbuh melambat menjadi alasan utama bank dengan sandi saham BBCA ini. "Sepertinya tunggu tahun depan saja. Kami lihat situasi ekonomi dulu, baru pilih banknya," ungkap Jahja Setiaatmadja, Presiden Direktur BCA. (Kontan)

TOTL: Total capai 60% target kontrak baru 2015. Sepanjang delapan bulan pertama tahun ini, PT Total Bangun Persada Tbk (TOTL) merealisasikan 60% dari target kontrak baru tahun ini. Kendati demikian, emiten konstruksi swasta ini masih tetap mempertahankan target yang dipatok sejak awal tahun. Sekretaris Perusahaan TOTL, Mahmilan mengatakan hingga Agustus perseroan telah mengantongi kontrak baru senilai Rp 1,8 triliun atau 90% dari target Rp 3 Triliun. (Kontan)

ADRO: Adaro memangkas target produksi batubara. Prospek bisnis batubara masih kelam di tahun ini. Walhasil, PT Adaro Energy Tbk (ADRO) memangkas target produksinya. Hingga semester pertama tahun ini, volume penjualan ADRO menyusut 6% year-on-year (yoy) menjadi 26,6 juta ton karena seretnya permintaan batubara. Sementara produksi batubara ADRO menurun 7% (yoy) menjadi 25,9 juta ton di semester I 2015. Kondisi tersebut menyebabkan manajemen ADRO realistis dengan menurunkan target produksi batubara hingga akhir tahun ini menjadi 54 juta ton hingga 56 juta ton. (Kontan)

BSDE: Bumi Serpong Damai (BSDE) Siap Buyback Hingga Rp2 Triliun. PT Bumi Serpong Damai Tbk. mengalokasikan dana hingga Rp2 triliun untuk melakukan pembelian saham kembali atau buyback. Seperti disebutkan dalam keterangan resmi, jumlah nominal tersebut akan digunakan untuk membeli saham sebanyak-banyaknya 7% dari modal disetor perseroan, atau paling banyak 1,34 miliar saham. (Bisnis Indonesia)

ACST: Hingga Agustus, kontrak baru ACST tumbuh tajam. Kinerja PT Acset Indonusa Tbk (ACST) tampaknya akan semakin menggeliat setelah bergabung dalam grup Astra. Lihat saja, dalam delapan bulan pertama tahun ini perseroan telah berhasil merealisasikan 85,6% target kontrak barunya. Hingga akhir Agustus 2015, emiten kontruksi swasta ini berhasil mengantongi kontrak baru Rp 2,14 triliun atau setara dengan 85,6% dari target yang dipatok perseroan tahun ini yakni sebesar Rp 2,5 triliun. "Pencapaian ini dibanding periode yang sama tahun sebelumnya tumbuh signifikan," kata Maria Cecilia, Sekretaris Perusahaan ACST. (Kontan)

SMBR: Semen Baturaja Bukukan Penjualan 922.408 Ton. Perusahaan semen, PT Semen Baturaja (Persero) Tbk. membukukan penjualan semen 922.408 ton Januari-Agustus 2015 atau meningkat 29% dibandingkan dengan 714.863 ton pada periode yang sama 2014. Secara khusus, pada Agustus 2015, emiten berkode saham SMBR itu menjual semen 150.155 ton atau meningkat 45,6% dibandingkan dengan 103.107 ton pada periode yang sama 2014. (Tempo)

BBRI: Kredit Mikro BRI Tumbuh 15%, NPL Naik 19 Bps. Pertumbuhan kredit mikro PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. di atas pertumbuhan kredit secara keseluruhan di tengah perlambatan ekonomi global dan domestik. Corporate Secretary BRI Budi Satria menuturkan kredit mikro merupakan segmen kredit yang tidak memiliki ketergantungan yang tinggi terhadap barang impor, sehingga tidak terlalu terpengaruh atas pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat. Rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL) di segmen ini kendati mengalami peningkatan, namun masih tetap terjaga, yakni di level 1,60% atau naik 19 basis poin (bsp) dari NPL Juni 2014 yang sebesar 1,41%. (Bisnis Indonesia)




Technical analysis

View from the Charts

Mengawali sesi perdagangan di bulan September ini, IHSG melorot hingga -2.2% tergelincir keluar dari area 4,500. Di akhir sesi perdagangan kemarin IHSG ditutup pada level 4,412.5 tergerus mendekati 100 basis poin, mengikuti koreksi pada bursa-bursa utama regional maupun global. Sektor aneka industri dan keuangan menjadi lokomotif pelemahan IHSG masing-masing melemah 3.3% dan 3.1% (ASII, BBRI, BMRI), mengakibatkan gagal bertumpu pada area 4,475-4,478 downtrend support.

Investor asing melakukan penjualan senilai IDR233.5bn dengan melepas sejumlah saham unggulan, sebagaimana tersebut di atas. Secara umum, kondisi pasar relatif sepi dengan tercatat total nilai perdagangan hanya sebesar IDR3.8tr dibandingkan akhir pekan lalu yang ditutup dengan total perdagangan IDR6.3tr.

Dengan munculnya death-cross pada titik 71.8 overbought stochastic, maka IHSG diperkirakan cenderung melanjutkan pelemahan dengan menguji support 4,390. Terbuka pula probabilita untuk menguji support celah harga 4,237-4,295, apabila IHSG gagal untuk bertahan pada support 161.8% Fibonacci retracement 4,394.






Stocks on our focus list

PT Indah Kiat Pulp&Paper, Tbk (INKP)

Diperdagangkan pada titik 50.0 oversold stochastic. INKP yang pada perdagangan kemarin ditutup menguat 1.9% dilevel harga IDR795, masih memiliki ruang untuk melanjutnya penguatan. Sejak berhasil melakukan pembalikan arah pada titik terendah yang tercipta pekan lalu, INKP terkendala untuk penetrasi resistensi kuat IDR820.

Dengan demikian peluang swing positif yang mungkin tercipta dari sisa ruang penguatan akan mendorong INKP menguji resistensi harga IDR820. Selanjutnya perketat stop loss harga pada titik terendah 2015 di IDR755, serta manfaat swing pada area IDR765-825.





























PT Tower Bersama Infrastructure, Tbk (TBIG)

Dominasi aksi jual yang dilakukan oleh sejumlah investor, mensisakan doji pada penghujung sesi perdagangan yang menekan laju pergerakan TBIG yang melemah -1.7% dan ditutup pada level IDR7,050.

Untuk dapat kembali bertumpu pada target ascending triangle IDR7,780, dalam area distribusi positif MACD serta notasi positif PSAR, TBIG diharapkan mampu melakukan penetrasi resistensi harga terdekat di IDR7,175. Dengan tetap memperketat stop-loss harga IDR6,775, para investor dapat memanfaatkan momentum swing hari ini di IDR6,910-7,250






























PT Summarecon Agung, Tbk (SMRA)

Bargain hunting sejumlah investor asing sepanjang perdagangan kemarin, menciptakan munculnya notasi positif pada PSAR yang diharapkan mampu mendorong SMRA membentuk golden cross MA(5,20) di area IDR1,695-1,720. Untuk mewujudkan hal tersebut, SMRA diharapkan mampu melakukan penetrasi resistensi terdekatnya di level harga IDR1,650.

Trading buy dalam rentang harga IDR1,580-1,700 memiliki momentum yang cukup baik, dengan tetap memperketat stop-loss IDR1,550-1,555.





KDB Daewoo Securities Indonesia Research

Sektor Manufaktur

Ditutup mendekati area161.8% Fibonacci retracement 1,095-1,100 setelah melakukan reversal pada basis support 998-1,010, indeks manufaktur mensisakan ruang penguatan pada titik 44.8 oversold trading stochastic.

Dengan mencermati stop-loss 1,094 dalam intraday 10-20mnt, manfaatkan peluang swing positif dengan beberapa saham pilihan seperti ICBP, ROTI.



Sektor Industri Dasar

Sebagaimana halnya sektor manufaktur, industry dasar mencoba bertahan pada 161.8% Fibonacci retracement sebagai support. Dimana pada perdagangan kemarin tersungkur -1.9%. dan ditutup pada level 352.2

MACD, dan PSAR, merupakan katalis positif dari indikator yang ada, yang masih memberikan ruang penguatan untuk kembali menguji penetrasi resistensi terdekat pada level 359.7. Yang masih harus diwaspadai adalah celah support 342.7-345.8 dan 330.3-331.5 dengan memperketat stop loss 326.6.
Swing negatif yang mungkin terjadi, merupakan ruang akumulasi pada indeks tersebut. Cermati pula sejumlah saham pada sektor tersebut yang potensi penguatan seperti, CPIN dan JPFA.






20150814

Market Outlook

The rapid growth of internet users

Jika Anda bertanya-tanya berapa banyak pengguna internet yang ada di Indonesia,
Anda mungkin tertarik pada hasil survei berikut. Menurut sebuah survei yang
dilakukan oleh Asosiasi Pengguna Jasa Internet Indonesia (APJII) pada tahun 2014,
pengguna internet di Indonesia mencapai 88.1 juta atau 34,9% dari total penduduk
252.400.000. Ini melebihi dari total pengguna penduduk Jerman (81 juta) dan dua
kali lipat dari Argentina (43 juta).

Salah satu fakta yang menarik dalam hasil survei adalah bahwa pengguna internet
aktif di Indonesia berkisar antara usia 13 sampai 25 tahun (mewakili 49% dari total
penduduk). Dapat dikatakan bahwa profil pengguna internet di Indonesia adalah
mereka yang dikategorikan sebagai generasi Millenial. Apa yang disebut "digital
natives" (yaitu, generasi yang lahir setelah tahun 1980) yang terhubung ke Internet
pada tahap awal perkembangannya menyebar dengan cepat. Mereka adalah
pengguna aktif dari layanan jejaring sosial dan media digital.

Seiring meningkatnya pendapatan kelas menengah yang mampu mengakses ke
internet, penyedia layanan media sosial telah diadopsi untuk sarana baru untuk
berkomunikasi. Jika kita perhatikan meningkatnya traffic data menggunakan
berbagai jenis gadget, seperti ponsel, laptop dan PC. Mengingat latar belakang
seperti itu, kami berharap pemerintah, melalui Kementerian Komunikasi dan Internet
menyediakan infrastruktur dan jaringan internet yang memadai.

Data berikut menunjukan pertumbuhan baru untuk sektor jaringan dan sektor
telekomunikasi agar bergerak cepat dengan inovatif untuk mendapatkan pasar yang
berkembang dan dapat berdampak terhadap laporan keuangan mereka. Kami
berharap bahwa operator dengan track record yang inovatif seperti TLKM, EXCL,
ISAT, dan LINK mampu menarik konsumen dengan produk baru dan memberikan
pertumbuhan pendapatan yang solid menuju ke depan.


Local flashes


WIKA: Wika Bidik Pelabuhan Sorong. PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) akan mendekati PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II untuk menggarap proyek Pelabuhan Sorong di Papua Barat. Wika berminat menjadi kontraktor sekaligus investor pada proyek yang ditaksir senilai Rp 3 triliun tersebut. Direktur Keuangan Wika Aji Firmantoro mengatakan, perseroan ingin masuk kembali ke proyek baru pelabuhan. Sebelumnya, perseroan telah meneken kesepakatan dengan Pelindo I untuk kerja sama pembangunan dan pengelolaan Terminal Petikemas di Pelabuhan Batu Ampar Batam dan Pelintung Dumai. (Berita Satu)

EXCL: Kurs Rupiah Terjerembab, Rugi Bersih XL Axiata Kian Bengkak. Pelemahan nilai tukar rupiah membuat kinerja emiten telekomunikasi PT XL Axiata Tbk. (EXCL) terpuruk dengan membengkaknya rugi bersih hingga 91,2% menjadi Rp850,89 miliar pada paruh pertama tahun ini dari Rp444,81 miliar pada periode yang sama tahun lalu. Berdasarkan laporan keuangan yang dirilis perseroan, Jumat (14/8/2015), rugi selisih kurs yang dibukukan oleh XL Axiata meroket 458% dari Rp250,73 miliar menjadi Rp1,39 triliun. (Bisnis Indonesia)

SMGR: Semen Indonesia bidik pertumbuhan 4% di 2016. PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) baru akan mengerek pertumbuhan bisnisnya di tahun 2016. Namun dengan catatan, pemerintah bergerak cepat merealisasikan belanja negara untuk pembangunan infrastruktur. Suparni, Direktur Utama Semen Indonesia mengatakan, pihaknya membidik pertumbuhan bisnis sebesar 4% untuk tahun mendatang. Angka ini terbilang mini karena perusahaan tidak menargetkan pertumbuhan (flat) untuk semester II/2015. (Kontan)

ITMG: Pendapatan Indo Tambangraya Megah Turun 14,5 %. PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) meraih pendapatan sebesar US$ 824,5 juta sepanjang semester I – 2015, turun 14,5 persen dari periode sama tahun lalu sebesar US$ 965,2 juta. Penjualan perseoran di sejumlah negara tercatat turun, kecuali untuk penjualan di Asia Tenggara. Manajemen Indo Tambangraya Megah menjelaskan, penjualan batubara perseroan ke Eropa, Taiwan, Tiongkok, Hongkong dan Korea Selatan turun menjadi sebesar US$ 205 juta dari sebelumnya sebesar US$ 390,6 juta. (Berita Satu)

KAEF: Kimia Farma mulai bangun hotel & RS di semester II. PT Kimia Farma Tbk (KAEF) akan memiliki bisnis lain selain farmasi, yaitu hotel dan rumah sakit (RS). Rusdi Rosman, Direktur Utama Kimia Farma mengatakan, kedua properti ini akan menjadi aset perusahaan di masa mendatang yang menguntungkan untuk mengantongi sisi pendapatan. Pertama, perusahaan berkode saham KAEF akan membangun 1 hotel di Bandung dengan luas 2.200 meter persegi (m2). Gambarannya, Kimia Farma hanya menyiapkan tanah kemudian perusahaan akan menggandeng investor lokal untuk pembangunan dan operasional hotel. (Kontan)

BBRI: BRI Finalisasi Pinjaman US$ 550 Juta. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) bakal menuntaskan proses pencairan pinjaman dari sindikasi 11 bank senilai US$ 550 juta pada September 2015. Pinjaman tersebut berubah menjadi pinjaman sindikasi dari sebelumnya club deal. Saat ini, BRI masih menunggu restu dari Bank Indonesia. Perseroan menargetkan persetujuan Bank Indonesia akan tuntas pada akhir Agustus, dan penarikan pinjaman sudah dapat dilaksanakan pada pekan pertama September tahun ini. (Berita Satu)

ETWA: Penjualan biodisel anjlok, defisit ETWA membengkak. Defisit laba PT Eterindo Wahanatama Tbk (ETWA) membengkak. Hal ini terjadi seiring kerugian perseroan yang juga ikut bertambah sepanjang enam bulan pertama 2015. Mengutip laporan keuangan ETWA per akhir Juni 2015, defisit laba yang belum ditentukan penggunaannya tercatat sebesar Rp 171,38 miliar. Angka ini meningkat dari Maret 2015 yang sebesar Rp 141,74 miliar. (Kontan)



Technical analysis

View from the Charts

Pada perdagangan kemarin, IHSG ditutup menguat by 2.3% di level 4,584, mencoba mengikis kerugian sebesar -5.8% yang di alami dua hari berturut-turut akibat devaluasi mata uang Cina. Penguatan tersebut disebabkan oleh pernyataan asisten gubernur bank sentral Cina (PBOC) Zhang Xiaohui “Bahwasanya tekanan devaluasi mata uang Cina harus dibatasi dan dikendalikan, agar tidak bergulir seperti bola liar”. Disaat yang bersamaan, para investor asing kembali membukukan nilai penjualan bersih sebesar IDR1.7tr, menyusul akumulasi nilai jual bersih IDR1.3tr yang terjadi pada saat IHSG terpuruk beberapa waktu lalu.

Pada akhirnya IHSG diperdagangkan pada area support psikologisnya di level 4,504 yang merupakan rentang nilai pada 161.8% Fibonacci retracement, selanjutnya membuka kesempatan untuk menuju celah atas 4,619 yang masih tersisa akibat adanya kepanikan para pelaku pasar beberapa hari yang lalu. Posisi 36.9 oversold trading dari stochastic oscillator yang terdorong positif dari kondisi sebelumnya 5.8, menjadi katalis tambahan bagi IHSG untuk melakukan swing positif pada perdagangan di akhir pekan ini untuk kembali menguji resistensi harga di 4,590.

TBIG BBCA BBNI KLBF patut untuk dicermati hari ini, dilain sisi PBRX SRIL masih memiliki ruang serta momentum swing positif untuk trading.





Stocks on our focus list

PT Bank Central Asia, Tbk (BBCA)
Pada perdagangan kemarin BBCA mencatatkan kenaikan sebesar 0.4% serta mencoba bertumpu pada downtrend supportnya di area harga IDR12,925-12,940. Patut dicermati adanya ruang bagi BBCA untuk menutup celah harga yang terbentuk pada area IDR13,250-13,550, disusul pula dengan adanya peningkatan nilai oversold trading 33.3% yang tumbuh dari oversold 18.9%.

Berdasarkan asumsi tersebut, kami perkirakan pada perdagangan hari ini BBCA akan menjadi salah satu saham Blue Chip yang akan mendorong IHSG melanjutkan penguatannya serta memanfaatkan momentum positif pada lantai bursa. BBCA akan mencoba bergerak positif dalam rentang harga IDR13,200-13,375




20150806

Market Outlook

2Q15 GDP comes in as expected

Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II-2015 (2Q15) tercatat pada 4,67% YoY,
lebih rendah dibandingkan dengan posisi kuartal II-2014 (2Q14) pada 5,03%, dan juga lebih
rendah dibandingkan dengan posisi kuartal I-2015 (1Q15) pada 4,72% (lihat tabel di
bawah). Berikut adalah komentar kami:

• Pertumbuhan konsumsi swasta melambat pada 2Q15 menjadi 4,97% YoY,
dibandingkan dengan posisi 1Q15 pada 5,01%. Pelambatan ini
mencerminkan dampak bersih dari baik pelemahan penjualan mobil dan
motor, maupun peningkatan konsumsi swasta menjelang Idul Fitri. Secara
kuartalan, konsumsi swasta bertumbuh sebesar 1,1% QoQ, meningkat
kembali setelah biasanya melambat pada kuartal I. Konsumsi swasta
mempertahankan dominasi pada ekonomi Indonesia, tidak hanya tumbuh
lebih tinggi YoY dibandingkan dengan pertumbuhan PDB (masing-masing,
4,97% YoY vs. 4,67% YoY), tetapi juga memberikan kontribusi tertinggi
pada tingkat pertumbuhan keseluruhan pada 2Q15, pada 2,66%.

• Konsumsi pemerintah tumbuh sebesar 2,28% YoY di 2Q15 vs. 2,71% di
1Q15. Pertumbuhan yang lebih rendah ini mencerminkan fakta bahwa
realisasi pengeluaran pemerintah mencapai 39.0% dari total target
IDR1.984tr pada paruh pertama 2015, lebih rendah dibandingakan
pencapaian realisasi pada paruh pertama 2014, sebesar 41.2%.

• Pembentukan modal tetap domestik bruto tumbuh sebesar 3,55% YoY di
2Q15, lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan sebesar 4,29%
YoY di 1Q15. Korporasi masih mencermati kelangsungan proses
pemulihan ekonomi global, sebelum kembali menggelontorkan investasi,
menurut pandangan kami.

• Pertumbuhan impor melemah sebesar 6,85% YoY di 2Q15, dibandingkan
dengan -2,27% YoY di 1Q15. Investasi yang melambat telah menurunkan
permintaan produk impor bahan baku dan penolong, dan barang modal,
yang merupakan 88% dari total impor Indonesia pada Juni lalu.




Local flashes

Economy: Kuartal II, ekonomi Indonesia tumbuh 4,67 persen. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi triwulan-II 2015 mencapai 4,67 persen secara tahunan. Sebelumnya, pertumbuhan ekonomi triwulan-I tercatat 4,7 persen. Kepala BPS Suryamin mengatakan, pertumbuhan ekonomi triwulan-II 2015 tumbuh 4,67 persen secara tahunan bila dibanding triwulan-II 2014, dan tumbuh 3,78 persen bila dibandingkan dengan triwulan-I 2015. (Kompas)

WTON: Wika Beton Kantongi Kontrak Baru Rp1,35 Triliun. PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON) atau Wika Beton membukukan kontrak baru sebesar Rp 1,35 triliun selama semester I-2015. Kontrak tersebut setara 33,7% dari target tahun ini Rp 4 triliun. Anak usaha BUMN konstruksi PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) itu tetap optimistis mencapai target hingga akhir tahun ini. Investor Relations Wika Beton Yushadi mengatakan, perolehan kontrak baru masih didominasi proyek dari swasta yang mencapai hampir Rp 1 triliun. (Investor Daily)

PPRO: Luncurkan Dua Produk Baru, PP Properti Bidik Penjualan Rp11 Triliun. PT PP Properti Tbk (PPRO) bakal meluncurkan dua proyek baru pada semester II-2015. Perseroan menargetkan mampu meraih penjualan senilai total Rp 11 triliun. Direktur Keuangan dan Sekretaris Perusahaan PP Properti Indaryanto mengatakan, bulan ini perseroan akan meluncurkan tower pertama dari apartemen The Ayoma Serpong. Nantinya, akan terdapat dua tower dengan total 1.200 unit. (Investor Daily)

WSKT: Waskita Siapkan Rp 13 Triliun untuk Akuisisi Dua Ruas Tol. PT Waskita Karya (Persero) Tbk menyatakan tertarik mengambil alih pembangunan dua ruas tol mangkrak yaitu Pemalang-Batang dan Batang-Semarang. Direktur Utama PT Waskita Karya Tbk, M Choliq mengungkapkan pihaknya telah mempersiapkan segala aspek untuk persyaratan pengambil alihan tersebut, termasuk dalam hal keuangan. Pembiayaan pengambilalihan dua ruas tol berasal dari internal dan pinjaman beberapa bank. (Liputan 6)

BIPI: Laba bersih BIPI merosot hingga 91,5%. Emiten yang bergerak di bidang logistik dan infrastruktur energi PT Benakat Integra Tbk (BIPI) mengalami perlambatan cukup dalam selama paruh pertama tahun 2015. Secara tahunan, laba bersih perseroan merosot hingga 91,5%. Perseroan hanya mampu mengantongi laba bersih sebesar US$ 3,2 juta atau anjlok 91,5% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya yakni US$ 37,7 juta. Alhasil, laba bersih per saham turun menjadi US$ 0,00009 dari US$ 0,001034 per saham. (Kontan)

KIJA: Pembangkit listrik topang Pendapatan KIJA paruh I. Pembangkit listrik menjadi penopang utama pendapatan PT Kawasan Industri Jababeka Tbk (KIJA) selama enam bulan pertama tahun ini dengan menyumbang kontribusi 49,8%. Perseroan meraup pendapatan Rp 1,47 triliun atau naik tipis 2,2% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya yakni Rp 1,42 triliun. Sementara pendapatan dari pembangkit listrik mencapai 7,33,5 miliar atau memberi sumbangsih 49,8% terhadap total pendapatan perseroan. (Kontan)

SIPD: Sierad Produce masuk ke bisnis olahan daging sapi. Perusahaan pakan ternak terintegrasi, PT Sierad Produce Tbk (SIPD) akan melebarkan bisnis usahanya dalam bisnis olahan daging sapi. Hal itu dilakukan pasca sebagian saham perseroan dibeli Grup Gunung Sewu melalui anak usahanya PT Great Giant Pineapple (GGP). Bisnis olahan daging sapi ini sudah mulai direalisasikan pada semester I-2015 dan akan terus dikembangkan. Direktur Utama Sierad Produce Eko Putro Sandjojo mengatakan akan mengembangkan brand sendiri untuk produk olahan sapi dengan merek Belfoods, dan kemudian menjajaki kerjasama dengan sejumlah restoran cepat saji seperti McDonald's dan Burger King. (Kontan)


Technical analysis

View from the Charts

Sebagaimana diketahui, BPS melaporkan pertumbuhan ekonomi di kuartal II (2Q15) ini hanya tumbuh 4.67% lebih rendah dibandingkan pertumbuhan di kuartal I (1Q15). Sementara pada perdagangan kemarin IHSG mencatatkan kenaikan sebesar 1.5%, dan ditutup menembus resistensi 4,850 di 4,851, selanjutnya menjadi support pergerakan bagi IHSG. Disaat yang bersamaan, para investor asing melakukan penjualan dengan nilai bersih sebesar IDR188.9bn di seluruh papan perdagangan.

Secara teoritis kondisi overbought mencerminkan bahwa nilai indeks relatif tinggi, dan pergerakan selanjutnya akan diwarnai oleh potensi tekanan jual maupun aksi ambil untung. Dengan demikian kami perkirakan IHSG hari ini akan bergerak fluktuatif dengan berbasis support distribusi 4,820-4,850.

Meskipun demikian, perburuan terhadap saham-saham yang masih dalam area oversold trading cukup mampu mempertahankan posisi IHSG untuk berada pada distribusi 4,820-4,890.






Stocks on our focus list

PT Astra International, Tbk (ASII)

ASII pada perdagangan kemarin berhasil membukukan kenaikan 2.6% ditutup pada level harga IDR6,800, dengan total nilai saham yang diperdagangkan 76.3% lebih besar dibandingkan hari sebelumnya atau tumbuh 40.1% lebih tinggi dari rerata yang diperdagangkan selama 20hr.

Pada posisi overbought 87.5 dengan arah positif serta memiliki potensi perpotongan positif pada MA(5,20) memberikan ruang bagi ASII untuk melanjutkan penguatan menguji resistensi berikut pada level harga IDR6,900.

Kami perkirakan ASII akan mencoba bergerak dalam rentang positif IDR6,800-6,950.





PT Indofood CBP Sukses Makmur, Tbk (ICBP)

Golden cross MA(5,20) refleksi kenaikan harga ICBP kemarin, membuka ruang bagi saham emiten tersebut untuk melanjutkan uji resistensi berikutnya di level harga IDR12,700. ICBP mencatatkan kenaikan 0.6% dan berhasil melakukan penetrasi resistensi IDR12,600 ditutup pada level harga IDR12,6275 pada overbought 96.8%.

Kami perkirakan perdagangan hari ini, INCO akan bergerak dalam rentang harga IDR248-265.




PT Wijaya Karya(Persero), Tbk (WIKA)

WIKA mencatatkan kenaikan 1.1% dengan total saham diperdagangkan 187.4% lebih tinggi dibandingkan hari sebelumnya. Tendensi arah positif MA (5,20) pada oversold 27.9 stochastic di harga IDR2,680, mencerminkan terbuka ruang bagi WIKA untuk melanjutkan penguatannya menguji resistensi berikut di IDR2,775.

Kami perkirakan WIKA akan bergerak mix-positif dalam rentang harga IDR2,650-2,800.



20150805

Market Outlook

Impact of Indonesia’s infrastructure budget

Dari awal tahun ini, anggaran infrastruktur selalu menjadi perhatian. Karena
kenaikkan anggaran infrastruktur yang signifikan (+c.63% dari IDR177.9tr di APBNP
2014 menjadi IDR290.3tr di APBN-P 2015), kami percaya hal itu akan menaikkan
belanja infrastruktur. Jika kita melihat pada komposisi anggaran infrastruktur,
budget terbesar adalah Kementerian Pekerjaan Umum & Perumahan Rakyat
(Kementerian PU - Pera) dengan c.36% dari anggaran infrastruktur 2015. Oleh
karena itu, kami biasanya menggunakan realisasi anggaran dari Kementerian PUPera
untuk melihat seberapa jauh penyerapan anggaran infrastruktur.

Sayangnya, realisasi anggaran Kementerian PU-Pera tidak sebagus seperti yang
diharapkan. Menurut beberapa laporan pers, penyerapan anggaran Kementerian
PU-Pera hanya c.IDR17.5tr dari IDR118.5tr untuk keseluruhan anggaran. Hal ini
dilaporkan oleh Menteri PU-Pera dalam Sidang Paripurna tentang serapan dana
APBN pada tanggal 2 Juli 2015.

Secara keseluruhan, realisasi anggaran APBN-P 2015 untuk 1H15 adalah sebagai
berikut:

• Realisasi pendapatan pemerintah 39,6% atau IDR697.4tr dari target
IDR1,761.6tr. Realisasi ini lebih lambat dari tahun lalu di 42,8% dari target
atau IDR712.7tr.

• Realisasi belanja pemerintah 39,0% atau IDR773.9tr dari target
IDR1,984.1tr. Dalam hal tingkat penyerapan, realisasi ini lebih lambat dari
tahun lalu di 41,2%. Namun, dalam hal jumlah, realisasi ini lebih banyak
dari tahun lalu di IDR759.9tr

Penyerapan yang lambat ini tercermin dalam kinerja ADHI, WSKT, WIKA dan PTPP.
Berikut adalah beberapa update dari perusahaan-perusahaan tersebut:

PT Adhi Karya (Persero) Tbk - ADHI membukukan kontrak baru IDR6.1tr di 1H15,
mewakili 32,6% dari target 2015 (IDR18.7tr). ADHI 1H15 net profit naik 17,6% dari
IDR59.9bn (1H14) ke IDR70.4bn (1H15). Pendapatan dari Kementerian PU
menyumbang 10,5% vs 15,5% tahun lalu.

PT Waskita Karya (Persero) Tbk - WSKT membukukan kontrak baru IDR9.9tr di
1H15, mewakili c.42.3% dari target 2015 (IDR23.4tr). WSKT 1H15 net profit naik
signifikan dari IDR60.9bn di 1H14 menjadi IDR171.6bn di 1H15.

PT Wijaya Karya Tbk - WIKA membukukan kontrak baru IDR10.6tr pada minggu
pertama bulan Juli, mewakili 33,5% dari target IDR31.6tr. Kinerja WIKA 1H15
kurang memuaskan. Laba bersih turun 29,1% dari IDR282.7bn (1H14) menjadi
IDR200.5bn di 1H15.

PT PP (Persero) Tbk - PTPP membukukan kontrak baru c.IDR13.5tr di 1H15,
mewakili 49,8% dari target untuk 2015 (IDR27tr). Kinerja PTPP 1H15 masih dalam
limited review.



Local flashes

SSIA: Surya Internusa Pangkas Target Penjualan Lahan Industri. PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) merevisi turun target penjualan ahan industri dari sebelumnya 60 ha menjadi 20 ha tahun ini. Pemangkasan target dipicu ekspektasi perlambatan ekonomi nasional tahun ini. "Kami baru mencatatkan penjualan lahan industri seluas 6,9 ha sampai semester I-2015 di Karawang dan Purwakarta, Jawa Barat. Sedangkan harga jualnya bertumbuh sekitar 23,5% dari US$ 127,7 meter persegi," jelas manajemen Surya Internusa.(Investor Daily)

MYRX: Hanson International Akuisisi Perusahaan Properti Rp800 Miliar. PT Hanson International Tbk (MYRX) mengakuisisi dua perusahaan properti senilai Rp 800 miliar untuk menambah lahan seluas 1.000 ha di Tangerang dan Maja, Banten. Perseroan akan membangun kota mandiri di kedua kota tersebut. Presiden Direktur Hanson International, Benny Tjokrosaputro mengatakan, dana akuisisi berasal dari hasil divestasi dua anak usahanya di bidang energi dan tambang yang tidak produktif, yakti PT Binadaya Wiramaju dan PT De Petroleum International (DPI). (Investor Daily)

WIKA: Wijaya Karya dan KS Jajaki Power Plant US$1,5 Miliar. PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) dan PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) menjajaki pembangunan pembangkit listrik (power plant) berkapasitas 2x500 megawatt (MW) di Banten. Nilai proyek tersebut ditaksir mencapai US$ 1,5 miliar. Direktur Keuangan Wika Aji Firmantoro mengatakan, nilai investasi 1 MW diperkirakan mencapai US$ 1,5 juta. Pihaknya memprediksi feasibility study proyek power plant tersebut ditargetkan rampung pada tahun ini. (Investor Daily)

PTBA: Bukit Asam beli teknologi konversi batubara AUD 50 juta. PT Bukit Asam Tbk (PTBA) akan membangun pabrik teknologi energi batubara dengan menggandeng Ignite Energi Ltd di Australia yang memiliki teknologi coal liquefaction dan coal upgrading. Konsolidasi teknologi energi ini untuk mendukung bisnis perusahaan pada bidang batubara yang sedang surut. “Kami akan menginvestasikan dana sekitar AUD 40 juta-AUD 50 juta untuk pembangunan pabrik teknologi energi ini,” kata Achmad Sudarto, Direktur Keuangan Bukit Asam. PTBA, lanjut Achmad, hanya membeli lisensi teknologi asal Australia tersebut bukan membeli aset perusahaan. (Kontan)

SILO: Siloam bidik pertumbuhan laba bersih 50%. Setelah menorehkan performa yang memuaskan selama paruh pertama tahun ini, emiten rumah sakit PT Siloam Hospitals International Tbk (SILO) melakukan revisi naik terhadap target kinerja tahun ini. Tak tanggung-tanggung, tahun ini anak usaha Lippo group ini membidik pertumbuhan laba bersih hingga 50%. Dengan target tersebut, SILO berharap bisa mengantongi laba bersih Rp 93,37 miliar tahun ini. Sementara pendapatan ditargetkan tumbuh 34%-38% dari tahun lalu menjadi Rp 4,47 triliun hingga Rp 4,6 triliun. (Kontan)

INAF: Indofarma akan naikkan harga jual 10%-15% di semester 2. Kinerja yang tak sesuai harapan mendorong PT Indofarma Tbk (INAF) mengkaji kenaikan harga jual. Emiten farmasi pelat merah ini berharap bisa mengerek harga jual rata-rata sekitar 10% sampai 15%. Menurut Yasser Arafat, Sekretaris Perusahaan INAF, perusahaan ini sudah mengajukan usul kenaikan harga obat generik ke Kementerian Kesehatan. "Namun untuk menjamin kelangsungan obat, kenaikan ini harus hati-hati sekali," kata Yasser. (Kontan)

JSMR: Jasa Marga akan tambah dua tol. PT Jasa Marga Tbk terus menyambung pembangun jalan bebas hambatan atau jalan tol untuk meningkatkan kinerja. Reynaldi Hermansyah, Direktur Keuangan Jasa Marga mengatakan, akan mengoperasikan kembali dua ruas tol baru di pulau Jawa pada akhir tahun ini demi mendongkrak pendapatan bisnis pada tahun mendatang. “Kami akan operasionalkan 2 tol baru pada akhir kuartal III dan awal kuartal IV,” kata Reynaldi, kemarin. Adapun, dua ruas tol yang akan operasional pada akhir tahun ini adalah Tol Gempol-Pasuruan untuk Gempol-Rembang sepanjang 13,9 km, dan Tol Surabaya-Mojokerto ruas Krian-Mojokerto sepanjang 18,5 km. (Kontan)




Technical analysis
View from the Charts

Profit taking yang dilakukan oleh para pelaku pasar, terutama investor asing pada perdagangan kemarin telah menekan laju pergerakan IHSG yang melemah -0.4% dan ditutup pada level 4,781. Perhatian para investor kini terpusat pada penantian realisasi data pertumbuhan ekonomi, yang rencananya akan diumumkan hari ini oleh pemerintah.

Investor asing membukukan nilai penjualan bersih sebesar IDR531.8bn, diseluruh papan perdagangan. Total nilai yang diperdagangkan kemarin tidak terlalu jauh berbeda dibandingkan hari sebelumnya, yaitu sebesar IDR4.7tr dari total 4.6bn saham yang diperjual belikan.

Meskipun dalam tekanan pelemahan, perburuan terhadap saham-saham yang masih dalam area overbought trading cukup mampu mempertahankan posisi IHSG pada basis support area distribusi 4,720-4,750.
Kami perkirakan IHSG pada perdagangan hari ini akan mencoba bergerak dalam rentang 4,720-4,825.







Stocks on our focus list

PT Aneka Tambang(Persero), Tbk (ANTM)

Perburuan terhadap ANTM seiring laporan pertumbuhan keuangan perusahaan yang baik, telah mendorong saham emiten tersebut melonjak 24.2% pada perdagangan kemarin dan ditutup pada level harga IDR595.

Akibat lonjakan harga tersebut, posisi oversold 8.3% melambung hingga menyentuh puncak area overbought 100%. Jumlah saham yang diperdagangkan pun melonjak 311.7% dibandingkan hari sebelumnya, bahkan 758.8% lebih tinggi dari rata-rata jumlah saham yang diperdagangkan selama 20hari.

ANTM harus melewati resistensi IDR627 untuk mencapai target retracement IDR667, dengan tetap memperketat stop-loss IDR479 untuk mengantisipasi apabila pergerakan harga justru cenderung kembali pada retracement 23.6%-nya di IDR506 sebagai basis support hari ini.






PT Vale Indonesia, Tbk (INCO)

INCO merupakan salah satu saham pada sektor pertambangan yang mencetak keuntungan cukup besar serta menahan laju tekanan pelemahan terhadap IHSG. INCO mencatatkan kenaikan 9.4% ditutup pada level harga IDR2,105, dengan lompatan posisi dasar oversold stochastic hingga mencapai overbought trading 55.4% sekaligus mendorong INCO mendekati resistensi retracement IDR2,178.

Kami perkirakan perdagangan hari ini, INCO akan bergerak dalam rentang harga IDR248-265.



PT Tambang Batubara Bukit Asam(Persero), Tbk (PTBA)

PTBA pada perdagangan kemarin membukukan kenaikan 5.1% dan ditutup pada level harga IDR6,250. Pembalikan arah pada oversold 7.4% di level harga IDR6,000, membuka peluang bagi saham emiten tersebut untuk bergerak dalam area distribusi koreksi normalnya di IDR6,100-7,300.
Kami perkirakan PTBA akan bergerak flat-positif dalam rentang harga IDR6,200-6,500.





20140528

Market Outlook

Masih ada pertumbuhan pada permintaan rumah 


Menurut angka terbaru yang dirilis oleh bank sentral, volume penjualan properti residensial  di 1Q14 mengalami penurunan. Volume pertumbuhan penjualan kuartalan menurun dari 31.5% menjadi 15.3%, hal ini disebabkan oleh diterapkannya kebijakan Loan-to-Value (LTV) yang  lebih ketat pada tahun lalu.
Sejak  September tahun lalu, bank sentral menurunkan rasio LTV untuk pembelian rumah kedua (luas  rumah  lebih dari 70 m2) dari 70% menjadi 60%, dan akan berkurang ke 50% untuk pembelian rumah ketiga dan seterusnya. Sementara itu, pertumbuhan harga properti residensial naik tipis 1.5% QoQ;
7.9% YoY, angka ini lebih rendah dibandingkan periode sebelumnya (naik 1.8% QoQ, 11.5% YoY). Menurunnya rasio LTV dapat mengurangi ketertarikan dalam berinvestasi properti residensial dan dengan hal ini dapat menekan pendapatan perusahaan pengembang properti. Namun, kebijakan  ini juga akan mengurangi pasokan  perumahan  seiring dengan permintaan yang lebih rendah. Menurut Indonesia Property Watch, jumlah kekurangan perumahan di Indonesia cukup mengkhawatirkan karena jumlahnya diperkirakan telah mencapai 21.7 juta unit tahun lalu. Kami melihat  bahwa masih ada potensi kuat  pada  sisi permintaan.
Menurut pandangan kami,  perusahaan properti residensial  tentunya  akan mendapatkan keuntungan dari meningkatnya permintaan.

Terdapat  5 perusahaan properti perumahan yang memiliki kapitalisasi pasar lebih dari IDR15tr, yaitu Bumi Serpong Damai (BSDE), Lippo Karawaci (LPKR), Pakuwon Jati (PWON), Summarecon Agung (SMRA), dan Ciputra Development (CTRA). Di antara kelima perusahaan ini, BSDE memiliki cadangan lahan terbesar (±10.000 ha) diikuti oleh LPKR (±1.500 ha), CTRA (±  1.497 ha), SMRA (±1.200 ha), dan PWON (±388 ha). ROE BSDE tahun 2013 adalah 29.7%, lebih tinggi dari rata-rata ROE perusahaan sejenis  sebesar  23.4%. Menilai  dari  cadangan lahan dan ROE, kami menyarankan investor untuk membeli BSDE. Saat  ini, BSDE diperdagangkan pada  forward P/E 13.7x,  lebih rendah dibandingkan  forward
P/E rata-rata perusahaan sejenis sebesar14.0x. Selain itu, BSDE diperdagangkan pada  forward P/B  2.4x yang juga  lebih rendah dari  forward P/B  rata-rata perusahaan sejenis sebesar 2.7x.




Local flashes 


BKSW: Bank QNB Rights Issue Rp 649,7 Miliar. PT Bank QNB Kesawan Tbk (BKSW)
akan melakukan rights issue senilai Rp 649,7 miliar. Perseroan bakal menerbitkan
sebanyak 2,59 miliar (29,7%) saham baru. Penerbitan dengan hak memesan  efek
terlebih dahulu (HMETD) akan dilakukan pada harga Rp 250 per saham. Manajemen
QNB Kesawan mengungkapkan, pihaknya telah mengantongi sejumlah komitmen dari
pemegang saham lama untuk mengeksekusi haknya. (Investor Daily)

SMGR:  Mengintip Keunggulan Pabrik Baru SMGR.  Semen Indonesia  (SMGR) bakal
terus memperkuat portofolionya sebagai pemimpin pasar industri semen. Hal ini
ditunjukan dengan mulai dijalankannya proyek pembangunan pabrik Indarung VI
Semen Padang. Pabrik Indarung VI menggunakan peralatan terkait dust dan gas emisi
seperti bag filter, Electrostatic Preciptator (EP) serta peralatan pengendalian emisi
lainnya, mengacu kepada  pabrik dengan teknologi berbasis ramah lingkungan.  Selain
itu, pabrik Indarung VI menggunakan tata kelola sumber daya air dengan membangun
recirculation, dan water reservoir, penanganan limbah. (Kontan)

GJTL:  Gajah Tunggal Bantah Lakukan Praktik Kartel Harga Ban.  Komisi Pengawas
Persaingan Usaha (KPPU) mengungkapkan ada enam pelaku usaha ban mobil nasional
yang tergabung dalam Asosiasi Perusahaan Ban Indonesia (APBI)  diduga melakukan
kartel penetapan harga untuk produk dan atau pemasaran ban kendaraan bermotor
roda empat kelas mobil penumpang (passenger car). KPPU menduga kartel penetapan
harga itu untuk ban ring 13, ring 14, ring 15, dan ring 16  selama periode 2009-2012.
Dugaan itu dibacakan oleh investigator KPPU pada sidang pemeriksaan pendahuluan
majelis KPPU yang dilaksanakan pada 20 Mei 2014 di Jakarta. (Liputan 6)

GIAA: Perkuat Pasar Asia, Garuda Gandeng Amadeus. Maskapai penerbangan Garuda
Indonesia menggandeng  Amadeus, untuk mendistribusikan semua harga secara
menyeluruh melalui sistem penyedia teknologi untuk industri perjalanan global
tersebut. "Jaringan agen perjalanan Amadeus yang luas di Asia Pasifik akan membantu
kami mendapatkan segmen pelanggan baru dan memperkuat kehadiran kami di Asia.
Kami juga melihat kesepakatan ini sebagai pembaharuan untuk kemitraan yang sudah
ada dengan Amadeus, yang kita lakukan untuk meningkatkan pelayanan pelanggan
menjelang bergabungnya kami ke dalam SkyTeam Alliance," papar EVP Pemasaran dan
Penjualan Garuda Indonesia, Erik Meijer. (Kompas)

CPIN:  Charoen Pokphand Berencana Tarik Pinjaman US$ 200 Juta.  PT Charoen
Pokphand Indonesia Tbk (CPIN), emiten pakan ternak, akan menarik pinjaman sebesar
US$ 200 juta tahun ini untuk membiayai belanja modal (capital expenditure) tahun ini
yang ditargetkan mencapai Rp 2 triliun. Menurut direksi perusahaan, pinjaman tersebut
berasal dari sisa syndicated loan tahun lalu sebesar US$ 500 juta yang baru terpakai
US$ 300 juta sampai saat ini. (Indonesia Finance Today)

DSFI:  Dharma Samudera (DSFI) Cetak Kinerja Positif di Kuartal I/2014.  Meskipun
masih dalam tahap restrukturisasi, PT Dharma Samudera Fishing Industries Tbk. (DSFI)
ternyata mencatatkan kinerja  yang signifikan di kuartal I/2014.  Sepanjang kuartal
I/2014, perseroan berhasil meraup Rp 104,63 miliar dari total penjualan sebanyak 1.727
ton atau 90,2% dari target tahun ini sebanyak 1.765 ton, senilai Rp  115,99 miliar.
Adapun penjualan ekspor memberikan kontribusi terbesar sebesar 1.474 ton senilai Rp
100,15 miliar dibanding penjualan lokal sebanyak 253 ton senilai Rp 4,47 miliar. (Bisnis)

BIPI:  Benakat Integra  Siap "Buyback" Saham Rp 370 Miliar.  Emiten penyedia
infrastruktur energi PT Benakat Integra Tbk (BIPI) siap membeli kembali (buyback)
sebanyak 10 % atau setara 3,65 miliar saham senilai US$ 32 juta atau sekitar Rp 370
miliar.  Adapun PT Danatama Makmur akan melakukan buyback dengan harga tidak
melebihi Rp 300 per saham. "Sesuai rencana, dana akan diambil dari laba ditahan," tulis
Manajemen dalam penjelasan resmi yang dirilis hari ini (26/5). (Berita Satu)




Technical analysis 


Investor sentiment 
Sentimen penguatan Dow Jones dan market Eropa membawa peluang kenaikan pada
perdagangan hari ini.

Daily chart 
IHSG mengalami koreksi tipis pada perdagangan senin kemarin, namun penurunan tipis
ini merupakan koreksi yang sehat mengingat masih berada pada jalur bullish. Jika kita
melihat chart 1 yang merupakan timeframe daily maka indikator Ichimoku masih
memberikan sinyal bullish.



60 minutes chart 
Pada chart 2 kita akan melakukan analisa berdasarkan timeframe 60 menit yang
memberikan gambaran pada kita bahwa indikator stochastic  telah melakukan
goldencross. Masih ada peluang penurunan mengingat indikator MACD yang telah
melakukan deadcross, namun kita melihat bahwa koreksi yang terjadi diiringi oleh
penurunan volume juga. Sehingga strategi buy on weakness dapat dilakukan jika terjadi
koreksi.




Stocks on our focus list 


PT Indofood Sumber Makmur Tbk (INDF) 

Saham INDF telah berhasil menguat pada perdagangan Senin lalu, mengalami kenaikan sebesar 1.11% dan ditutup pada level 6,775. Hal ini memberikan gambaran pada kita akan melemahnhya tekanan jual yang terjadi.

Peluang rebound dapat terjadi mengingat indikator stochastic yang telah melakukan goldencross. Paling tidak kami melihat target rebound berada pada level 6,850.





PT BW Plantation Tbk (BWPT) 

Pada perdagangan kemarin saham BWPT berhasil menguat sebesar 1.52% dan ditutup pada level 1,330. Hal ini memberikan gambaran bahwa saham BWPT kembali memasuki area bullish berdasarkan indikator Ichimoku.

Penguatan lanjutan berpeluang terjadi pada hari ini dengan dukungan indikator stochastic yang telah melakukan goldencross dan indikator MACD yang juga melakukan goldencross.

Strategi trading buy dapat dilakukan dengan target pada level 1,360 dan level stoploss pada level 1,290.





PT Wintermar Offshore Tbk (WINS) 

Saham WINS pada perdagangan terakhir berhasil menguat sebesar 2.91% dan ditutup pada level 1,060. Hal ini membuat terjadinya pattern “three white soldier” yang mengindikasikan peluang penguatan lanjutan.

Hal ini didukung oleh indikator stochastic yang telah melakukan goldencross serta indikator MACD yang juga  melakukan goldencross. Indikator Ichimoku juga memberikan sinyal bullish.

Srategi trading buy dapat dilakukan dengan target penguatan pada level 1,100 serta level stoploss pada posisi 1,010.